09/02/11

Persahabatan

Apa itu persaudaraan??
Apa itu silaturahmi??
Apa itu persahabatan??

Lingkar (sebut saja begitu adopsi buku ippho santosa) mengartikan itu semua sebagai unsur yang saling berkaitan dan tidak dapat terpisahkan.satu dengan lainnya. Kesemuanya itu adalah sesuatu hal yang sifatnya natural.. Sebagai makhluk social yang tentunya tidak akan terlepas dari ketergantuangan terhadap makhluk lainnya. Tanpa megabaikan perannya sebagai makhluk individu dan makhluk Tuhan.
Tidak dapat dipungkiri persahabatan, persaudaraan, serta tali silaturahmi akan menjadi jembatan turunnya rahmat dan keajaiban Sang Pencipta Alam Semesta.

Sampai kapan ke-tiga unsur tersebut dapat terpisahkan dalam hidup,,???
Sampai menulis coretan ini pun, Lingkar sendiri belum dapat menjawabnya.
Yang jelas, baginya persahabatan adalah bukan transaksi jual beli yang selalu memperhitungkan untung rugi. Baginya pula sahabat adalah rumah ke-2 setelah keluarga, tempatnya berkeluh kesah dikala hatinya sedang gundah, tempatnya mengadu segala macam kesulitan-kesulitan yang ia hadapi setelah sang Kholiq, tempatnya mencari solusi dan jalan keluar tentunya setelah Sang Maha Pencerah.
Paling tidak ia menganggap sahabat adalah orang-orang yang sedia nya bisa duduk dan bersedia jadi pendengar yang baik.
Baginya sudah teramat besar peranan yang telah sahabat berikan.
Disadari atau tidak persahabatan banyak memegang peranan penting dalam pembentukan karakter serta pengetahuan pola pikr seseorang sekalipun memang tidak keseluruhan. Tidak ada yang lebih penting dalam pembentukan itu semua adalah kembali pada sosok orangtualah yang paling mendominasi.
Sungguh sangat indah nilai persaudaraan. Dan akan lebih sangat bernilai jika dalam suasana persahabatan melahirkan sesuatu yang baru, sesuatu yang banyak memberikan manfaat untuk sahabat-sahabat dan atau manusia yang lainnya tidak semata numpang cari kehidupan, lebih jauhnya lagi bisa menghidupkan persahabatan. Sekalipun memang banyak terdapat keterbatasan-keterbatasan yang tidak bisa dihindari dan tak bisa ditangguhkan. Keanekaragaman keterbatasan itulah bias berubah jadi“BIO MIWON” (penyedap rasa dalam hidangan persahabatan)”. (emangnya tutug oncom pake penyedap rasa ?hanya mang "Enceng" lah yang tau hehe)

Memang, persahabatan tidak selalu berjalan dengan mulus, banyak terjadi pergeseran dan pasang surut di dalam nya. Toh kesemuanya itu bukanlah sesuatu yang berarti bahkan sekali-kali diperlukan demi terbina nya saling pengertian antara sahabat yang satu dengan sahabat yang lainnya.
Sebagai contoh kasus yang dialami Lingkar, menjadikan pengalaman pribadinya dengan salah satu sahabatnya (yang tidak bisa disebutkan namanya). Memotivasinya untuk lebih menunjung nilai persahabatan.
Pepatah mengatakan “sesuatu akan sangat berarti jika kamu pernah merasa kehilangan” Sepertinya berlaku dalam kehidupan persahabatan Lingkar.
Bagaimana tidak merasakan kehilangan, persahabatan yang dibina sekian tahun ternyata bisa luntur seketika.
Disadari Lingkar, ternyata yang menjadi factor penyebabnya adalah diri Lingkar sendiri yang tak bisa membedakan mana botol dan mana tutup botol (mencoba introspeksi), atau bahasa kerennya berprilaku dan memperlakukan sama seperti ketika masih di bangku sekolah dengan keadaan sekarang. Kurang lebih seperti itu. Sebagai sahabat, tentunya sudah mengenal karakter sahabat masing-masing toh bukan baru kenal dalam hitungan hari. Seyogyanya sudah harus saling memahami karakter masing-masing sahabat tersebut.
Sadar akan kesalahan itu, Lingkar mengirim pesan maafnya lewat salah satu situs jejaring social tapi tidak dibalas, mengirim permintaan maaf kedindingnya diabaikan bahkan daftar pertemanan sampe dihapusnya.
Separah itukah kesalahan Lingkar sampe-sampe sahabatnya bereaksi berlebihan (menandakan kemungkinan tidak mau lagi menganggap teman).

Padahal Lingkar menganggap perkataannya di status sahabatnya itu masih dianggap wajar (mencoba membela diri) hehe,
Ya sudahlah…(mencoba bersikap pasrah sekailpun dalam hati berharap masih bisa diperbaiki)
Sempat pula, dalam beberapa malam menganggu tidurnya.
Mungkin ini adalah sebab akibat (mencoba lagi introspeksi), apa yang kalian berikan itulah yang akan kalian dapatkan, pepatah itu seolah-olah menampar wajah Lingkar yang kusut kaya baju yang belum disetrika belum lagi bau apek. hehe
Singkat kata, Lingkar tidak ingin kejadian ini terulang untuk sahabat-sahabat yang lain yang pernah, sedang dan akan menghiasi perjalanan hidupnya. Lingkar tidak ingin kehilangan sahabatnya untuk yang ke 2, 3, 4, . . . 1000, dan bahkan lebih. Dalam hatinya Lingkar mencoba menanamkan suatu prinsip untuk diterapkan dalam hidupnya: “jangan lah berpikir apa yang telah kamu dapatkan dari persahabatan, tapi aya yang telah kamu berikan untuk persahabatan”.
Bahkan lebih jauh lagi Lingkar punya mimpi bahwa perjalanan persahabatannya ingin seperti “The Beatles Versi Lingkar”
(Sekumpulan minoritas yang terjun ke ‘hutan’, dan menaklukannya secara bersamaan dengan caranya masing-masing namun punya tujuan yang sama).
Atau dalam bahasa MLM-nya “SUKSES BERSAMA”.
Mungkin muluk-muluk??tapi tidak ada yang tidak mungkin kan??
Namun bagaimanapun, Lingkar menempatkan mimpi nya di urutan teratas, sebagaimana Lingkar megadopsi salah satu dari 7 ajaran the beatles.
Bahkan Halil Gibran sendiri pun bilang : “ Anda tinggal punya niat saja, nanti Allah yang akan menyempurnakan”.
Atau dalam bahasa Al-Quran nya : “ cukuplah kalian punya niat baik, dan lakukan niat itu maka Allah akan menemani perjalanan kesuksesan anda, dan kalian tidak akan merugi”
Sungguh tidak terbesit dalam pikiran Lingkar mencari atupun mendapat simpati sahabat-sahabat lainnya.
Coretan ini hanya sekedar cerita kecil dibalik keajaiban besar yang terdapat dibalik satu nama yaitu “persahabatan”.


Salam Lingkar Perssahabatan.

?

0 komentar: